Dandi dalam AlQuran, kata 'ilm dan turunannya (tidak termasuk al-a'lam, al-'alamin dan alamat yang disebut sebanyak 76 kali) disebut sebanyak 778 kali. (Ensiklopedi alQuran:150) Sekian banyak ayat alQuran yang menjelaskan kata ilmu menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam (lewat firmanNya) terhadap ilmu pengetahuan.
OPIl\I 3RADAR BANJARMAsIN Rabu 2i [,4aret 2007Kaidah Matematika dalam Alqur'anOleh J. Dalle*MEMBIC,^l{AKAN Ahumn Mate rnrtllirbcraai srnra hxlnya ucrnbrlrls rtxunrondiskusikan rcnraf! Alqurun drn Ilmul'cngetrhuNn. Mcnrirp , krrcna nrcm! &LJlh srhh sntu ilnlu l[sli lrnrgscl hi lcrlN mcrcrsdipclrjrri. Mulailrd l rnrnbnnnin hirrstr jcD i ng FndidiMn dirclrurr]lnrirlsgi. Marcmlrika lel p dijalik n obick htrhnskrjiin drn lcnhel j'rftrn nltru meruDakrn bngian tcflingddri llmu drn difrnd ng seblgri intidlri llmu l, merupakrn lrurh rgIlnN I'cngeluhurn yrnS apriori, yn g olchscbrginn !rnu kcbnry k n 'nng bukli-lrukLikcbcn rlnnyr diny soh gri yangmutlrk lrcnar. D n oleh karcnl scculrrctimologi. Mnlcmnlikn dinynl kar scbngliiln r€nlrng crru nrcmpcl inipengclnhu ILrsrl dxri Yun ni M lhemr=pcnschhnrn,dirn lnrnrhrnsir=belriar. pcngci n olc h Nrdjiiullah 1980inenyrtrkrn brhwn sccara konsetsionrl,mrLcmalika adalah ilmu lcnllns sludi danklasilikDsi dari bcftag i strrkturdan tcntang Matemarika, bcrnrrimemasuki wilayrh i1'nu pasti atau ilmueksakta,, sebab dalam bahasx disebut ,rar?? yrng berai]lMatematika dhu ilmu pasti. MatenaiikajLrgrberhubungan dan memang ridak bisrdipisahl,an dergan soal hiLung iaakrab sckalidcnsan bilangatr alauangka-angka. Drldm hrl ir i rpakah mengenaiperkalirn. penjnmlahan,pengurdngan, rtau prinsip matemali[a scpcrti ituternyata tidak sedikit yrng discbur dalambeberapa ayaL-xyrl Alquran. Penyebutannyamemang lerkadxng dihubungkan dcngnnpcistiwa sejarah. keesanTuhnD xtdu l' ontuk ,nenci akrn reknjk-rcknik bar1rJlhid r! MJrem Meleki mrfgernh0ngkJn. lllArub\.,np herJ\.1h, IIndrx. Nol. d.,n men8crnbJnglan llmrAiJrbciDi rnIr. rhli-rhlr Mircrn ikx nrusti,nyrng lcrkcnrl anrara l in Al Khawlrizmi,Abdul Hasan Al'Uql usi, Ahdul H sal A -Nuwawi. Jabir In tlayyan, Al-Biruni. At-Battrni, Syekh B ha Al-Din Amibi dan IbnlhmzrhAl-M niarem ris bcn r bcnar su ukerjaiban. Sccn$ skcmr nrarcmalis Mul/,-.,,/tfuzrl ]nr,",x, lncnurur pcft ilLrngan Tuhancukup menj min kar -kalA-Nyr darilcsllrhrn, kckurinErn-kckurrnsrnlc\rlchrn r u hrhrs . Sulu $srD yxnsmrrdrh \n,r/,/cr Jrn DUiluh nuh d,jchskun,hxhlrn scorrnS anllpun d!prt Quamar mcnggaris h wahi bahwnMurcrncrikr JnlJm Alqur n \chrEJi b sixnihri ilnr pcngemhuxn m,dem. K ini rncrupr\ n suaru kcrdmn yangmcmrnrik rirnbulnyJ nemikrrrn renrrnS'luhrn. Di sinrluh mrnu\ir lunduk p dgrgns'u sualtl za iy.. ilm iah yang mcngaturscluruh alam semcsta dan mcnjaga nasibmereka di anLara ketidrkpasrian yang 1 klerikrl drn lak terbalas dari dunia yang harus dilckukan di sini aI s€ca.;!pisti dapat dibrll{likut bahwa Alquun temyaulsangat saintifis, r*urat dan tegas tenlang ilmupenget meskipun srlu ilmu itu sendni bLlumdikchui ketikaayl yang menyebu*nnnyatretumturun Bah i, 19q1. ndak diragukan lNgi bahwadalam Alqu..b kekulrn spiritual yanguar binsa dur meryrmyai pengaruh mendimAlquran dan Ilmu Pengetahuan dalam hat iniMatcmatika memang sebuah realitas malematika dalam Alqumn padaprinsipnya bukan sekadar rcori arau wacanasemak, melainkan berupa aplikasi atau bulli bukti adanya loasa Ilahi. Kmoa itupcmbuktian malemarikr hmya dipcrlukamemang terkadang dibubungkan deoaanperistiwa sejarah, keesan Tuhan atau Tauhid,berhubungan dengan perhilungan amalperbuatan manusia, pahala dan dosa,penyebutan bilangan alau malah angkatertentu, da. lain lain- Berikut akandisebutkan beberapa ayat Alquran yangm€nyinggung prinsip-prinsip Afzalur Rahman 1989 dalambukunya O!r'ar,r didorong dandirangsang oleh studi Alqumrr l?um musliminmemulai denga. pensetahuan tenlangbilangan dan ilmu hisab. Ilmu-ilmu inimenduduki tempat-lempal isdmewa dalamilmu pengetahuan ls1aIn. Sumber studiMatematika, sebagaimana sumber ilmupengetahuan lainnya dalan Islam, adalahkonsep Tauhid, yaitu Ke Esaan kaum muslimin ke!6da MatemarikalanSsung dikaittan dengan bilangan pokokdari keimanannya kepada Satu TuhaDTauhid. Tuhirn adaluh Saru-dllam urulinbildnstrn . daD llqlupakanlambung plling Yang Maha Bat-ebrh jruh Rahnran mcn8unskapkin,peranan bilingrn sebagai slmbol bcQcranlmat besar dalam srudi Matematika prdamusr permulaan seiarah Islam. Angka penling. baik sebagaipemuhan maupun pada akhir iperangsang kuar .taupun tujuan kualitatif dan spirilual "PahamPhyugorrs berjiwa Ibrahim' yan-s amattersohor dan telah mapun ilu- yairu sarupsham di mana pemnin simbolis angka-angka dan bilangan menoniol dengan jel$,karena disinan oleh pesan Yang Mahr dengan apa yang dikemukakanAfzalur Rahman. Drl Abu Zahra' mcnulis scbuah buku ylng paluldibanggakan. Dosen l_ilsafat pda Universi-hs Syna ini membed .judul bukuny ilu MnrAl-'tjazAl-Balaqhi! va al- Adaniy liAltunn-Oteh Agus Efendj bnku ini kemudianditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesiadengar judul ALrl'a, da,t Rahasia Angka'.r!a&a. temyata mendapat satnbutan yang luarbiasa. Meski buku ini sebenamva berisi duabab saja,'yaitu tentan-s lJaz itqurdn, dantentang /da Aradi, hingga sekarangmengalami cetak ulang hampir puluhan lainnya llgi yang mengaggumkandalam Matematika dituangkan oleh Khalifah dalam bukunya yangberjudul r/./x, i,' Tht tlti"ttk Mirtu b+U i,'i. ditnkJpk! ,,1,'i\.krli!x,ihr'r mtreni. rr \x ro l€' r..trxi'rf,'dalarn riman Allah ayai 3il surah aiMudalsir _Yang arasnlx ada senrbilan bellsmalaikrr penja8a". 'lernyxtx afgkr ayar ini bilan-srnkeliparan dari berbagai jtrmlrh yang misalnyajumlah surah yangl14 merupakrn kelipamn l9 huruf hijaiyah padr kdlimxrbis ti ttltitol na i ollit iuga Mr 19. Trkhany. itr, rxpi bila perkrtaanbasmalah rersebur menjadi Ismi. r\llxh,Aruimin. dan Amhim hlu dihituDg bcr!pdlumlah masing-masing kara iiu terny a j ug't menunjukkankelipata. 19. Ismi ada 19 kali l9xl, Allahada 2698 kali l9x 142. Arrahman ada 57 kali19x3, dan Anahirn ada l14 kali 19x6,Beberapa prinsip Matemalika hinnya yangdisebulkan langsung dalam Alqumn sepenipenggunmn angka hitungan dalam bamukperibadatan terdapat dalam sumh Al BaqaEhayat I 84- 185. Kemudian dalam hubungannyadengan perintah hukum percemian rcrdapatpada surah Al'Thalaq ayat I , 2, 4. Tentangperkalian dan perhitungan bilargan dalamberbagai peristiwa sera dalan berbrgaikonteksnya, juga terdapat pada surah Maryamayat 84, 94, dan 95. surah Jin ayar 24 dan 28,juga pada surah At-Taubah ayat memberikan banyak bahanfeinikiran keprda pxii ahli ptrnes penciptao,r langit dlD hrl ini disehutkrn prdr suEh A1Baqarah alar 29. Al Mu'Drinu. ay,l186. drnNuh ayat 15. Mengen,ri pertambnhan hasilyrng berhprl girnda dahrr panen hnamanprngin, disebutkan dihm surah Al Baqarahryat 261 drn Yusuf ayat 41. Dalam hal{rrisan pun Allah jusa menjelaskar secaramrlemutis seperli yang terdapal pnda suahAn Nisa aya 7. ll, 12. dan l? lyrt AlqL rn padr dasamya mcnjadiltndo'ng drn pe'nbimhilg lu-qa! ir-rsas tEsdd la pefc lliun di M emalika senamcmberikaD ilmu*'.ndai bukti-buki adanya kuasa llahi. Karena itupernbukian maternatika tidak banya diperlukankoDsenFasi dari seluruh kemampuan b€rpikirkih, telapijuga konsentrasi seluruh kemampuanperisarn dan hati. Dengm demikian bukan sajadiperlukan pengmian tetapi iuga penghayatan,sehingga kila akan sampai kepada Secara langsung kita alan sampaikepoda keyakinan di luar manusia dankernanusian ini ada yang Mahl Sempuma,Maha Kuasa yang rn€ngatur segalanya, yaituTuhd Ymg Maha kebenaran Alquran yangnemfomulasikan sedemikian rupa berbagaiprinsip agaknya sebuah kenyatranyang lak rnungkin disanggah dan dibantahbegitu saja. Justru sebaliknya, k€nyataan-kenyataa itu mesti dikembangkan lebih j auhlagi, unluk itu am diperlukan adanya kerjakeras serta pola pemberdayaan yangb€rkesinambungan lagi iust betapa banyaklandasan mite'nalika yang tennaktub dalamAlqumt- $dikit banyakyr hd leMbot sudxhtentu memberikan pengatuh secara logika matemarika tersebut akanberDenn penring sebagai alat penambah imanmaupunpembanskit kesldaran. sepanjug itudilakukan dergan penuh kelnlusan. Amin.+Penulis Dos€n Tadris AntasariMahasiswa PhD ITUniversity of \ Nlalaysia E-mnilinlbidalle,nsme,Website
ALQURAN - Ayat yang berhubungan dengan Abu Bakar As Siddiq (10 ayat) (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 2. QS AN NUR:22.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Oleh Siti Nur AzizahDalam kehidupan ini, kita tidak akan lepas dari konsep perhitungan seperti yang terangkum dalam ilmu matematika. Sebenarnya ilmu matematika bukan hanya sampai pada konsep pehitungan saja. Tetapi dalam arti luas, beberapa keadaan pun memerlukan matematika untuk menyelesaikan suatu masalah sehari-hari seperti menyelesaikan masalah dengan logika, berpikir kritis dan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu besaran, struktur, ruang dan perubahan. Para ahli matematika menemukan konsep dalam ilmu matematika dengan mengumpulkan berbagai pola dan bentuk. Dari hal tersebut, kemudian digunakan untuk merumuskan asumsi baru dan menetapkan kebenaran melalui metode penalaran yang berasal dari aksioma dan definisi dalam matematika. Mengenai objek matematika seperti angka dan titik masih menjadi perdebatan, apakah memang sebenarnya mutlak sudah ada di alam semesta atau mereka diciptakan untuk ditemukan oleh manusia sebagai salah satu jalan kemajuan ilmu pengetahuan? Namun, dalam konsep ilmu matematika tentang bentuk, susunan, besaran, dan hal yang terhubung di dalamnya terklasifikasikan pada tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Perbedaan yang mendasar dari tiga bidang ini yaitu aljabar melibatkan angka dan abstraksi angka, analisis mengasumsikan kontinuitas dan batas, dan sedangkan geometri berkaitan dengan bentuk dan konsep terkait. Lantas siapakah penemu Aljabar?Ulama islam yang bernama Al-Khawarizmi. merupakan ilmuan matematika yang menemukan konsep aljabar. Karya terbesar yang diciptakannya terdapat dalam buku "Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa`lmuqabala" tentang aljabar yang menjadi landasan penting bagi imu matematika aljabar modern. Berkat penemuannya ini Al-Khawarizmi dijuluki sebagai "Bapak Matematika" yang menjadikan aljabar menjadi cabang matematika yang dipelajari secara luas di dunia sampai aljabar terbagi dari berbagai macam yaitu aljabar elementer, aljabar linear dan aljabar abstrak. Dalam kehidupan aljabar dipandang sebagai aktivitas manusia as human activity, sebagai aktvitas otak as brain activity, aktivitas personal as personal activity, dan sebagai aktivitas yang bermakna as meaningful activity.Konsep aljabar dapat kita temukan dalam banyak ayat Al-Qur'an ketika digali lebih dalam. Dimana konsep aljabar ini tidak terlepas dari beberapa komponen diantaranya yaitu bilangan dan operasi bilangan. Karena dalam Surat Al Hijr ayat 19 mengisyaratkan bahwa pentingnya mengetahui suatu bilangan. Ayat ini menerangkan tentang suatu ukuran yang secara tidak langsung dapat kita ketahui mempunyai kaitan dengan bilangan atau angka. Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang berupa angka yang berguna dalam kehidupan sehari-hari terutama pada hal pengukuran. Terdapat sejumlah 38 bilangan disebutkan dalam Al-Qur'an yang terdiri dari bilangan satuan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, bilangan belasan 11, 12, 19, bilangan puluhan 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, bilangan ratusan 100, 200, 300, bilangan ribuan 1000, 2000, 3000, 5000, bilangan puluhan ribu 50000, bilangan ratusan ribu 100000, dan bilangan pecahan 2/3, 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 1/8, 1/10. Maka dapat dipahami bahwa bilangan sangat berhubungan erat dengan Al-Qur' berbagai banyak bilangan dalam Al-Qur'an yang dijelaskan di atas, kita sudah mengetahui bahwa operasi bilangan terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bagaimana operasi bilangan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an?Pertama kali dapat kita jumpai operasi bilangan dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Baqarah 2 ayat 196. 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya AyatAl-Quran yang berhubungan dengan Perpustakaan NAMA : Rahmat Rudi Margono. KELAS : 17 PUS B. NIM : 1730403066. MATA KULIAH : Pengantar Ilmu Perpustakaan. LINK : Berikut tugas tentang " Ayat Al-Quran yang berhubungan dengan Perpustakaan ", yang saya dapat dari Ayat Al-Quran. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah umum, bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan tentang cara berhitung. Ilmu matematika tidak terlepas dari angka dan simbol-simbol. Para matematikawan menggunakan pola untuk merumuskan kebenaran baru serta membangun kebenaran tersebut menggunakan deduksi yang diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang saling berkaitan. Namun, banyak para siswa yang menganggap bahwa matematika itu mata pelajaran yang sulit dan paling ditakuti. Padahal, matematika merupakan ilmu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, matematika merupakan bahasa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Ilmu matematika sangat diperlukan untuk mempelajari dan memahami tentang ayat-ayat kauniyyah dan qauliyyah serta pemahaman alam semesta. Di dalam Al-Qur’an banyak kajian matematika yang menjelaskan tentang konsep matematika. Konsep Matematika yang Ada dalam Al-Qur’an Berikut beberapa konsep matematika yang berkaitan dengan Al-Qur’an, diantaranya Pertama, Konsep Bilangan dalam Al-Qur’an Dalam matematika, yang paling dasar adalah konsep bilangan. Bilangan adalah suatu sebutan yang digunakan untuk menunjukkan atau menyatakan jumlah atau banyaknya sesuatu. Macam-macam bilangan, di antaranya bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan rill, bilangan pecahan, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan prima, bilangan ganjil, bilangan genap, dan lain-lain. Banyak konsep bilangan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah berikut ini Surah al-Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” Korelasi ayat ini dengan matematika adalah berhubungan dengan kelipatan. Dari ayat di atas mengatakan bahwa sebutir biji menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai ada seratus biji. Maka, 1 butir = 7 tangkai = 7×100 butir = 700 butir. Jadi, apabila ada orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah melipatgandakan pahalanya menjadi 700 kali. Surah al-Kahfi ayat 25 وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا Artinya “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah smbilan tahun.” Dalam ayat ini, terdapat operasi penjumlahan bilangan bulat, yaitu 300 tahun + 9 tahun = 309 tahun. Dari ayat ini, Allah memberikan informasi tentang perbedaan antara perhitungan kalender hijriyah dan masehi. Dalam perhitungan kalender masehi berdasarkan perputaran bumi yang mengelilingi matahari yang memerlukan waktu 365 hari dalam satu tahun. Sedangkan dalam perhitungan hijriyah berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi yang memerlukan waktu 354 hari dalam satu tahun. Jika keduanya dihubungkan, maka Tahun masehi = 300 x 365 hari = hari Tahun hijriyah = 300 x 354 hari = 106. 200 hari Jika tahun hijriyah dikalikan dengan 309 tahun, maka 309 x 354 hari = hari. Di sini kita mendapatkan hasil dari 309 tahun hijriyah mendekati hasil 300 tahun masehi. Dapat disimpulkan bahwa para pemuda tersebut berdiam di gua selama 300 tahun menurut kalender masehi dan 309 tahun menurut kalender hijriyah. Surah al-Fajr ayat 2-3 وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ Artinya “Demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil.” Ayat di atas menjelaskan tentang bilangan cacah, yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan asli satu dan nol. Ayat ini juga menjelaskan tentang sepuluh malam pertama pada bulan ramadhan yang menunjukkan bilangan pada matematika khususnya pada bilangan cacah. Kedua, konsep himpunan dalam Al-Qur’an Himpunan adalah kumpulan dari berbagai objek yang berbeda. Objek yang terdapat dalam himpunan biasa disebut unsur, elemen, dan anggota. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan tentang himpunan adalah surah al-An’am ayat 128 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ Artinya “Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua dan Allah berfirman, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” Dalam ayat di atas terdapat dua himpunan, yaitu golongan jin dan manusia. Kedua himpunan tersebut saling lepas karena tidak memiliki irisan. Kedua himpunan tersebut masuk ke dalam hal yang diciptakan oleh Allah. Ketiga, konsep limit dalam Al-Qur’an Limit adalah subjek dari matematika yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati suatu angka. Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan limit adalah surah al-Qasas ayat 88 وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Dan jangan pula engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Dari ayat, tersebut diperoleh kesimpulan bahwasannya tidak ada sesuatu pun yang kekal di bumi kecuali Allah. Semuanya akan binasa bahkan matematika pun yang dianggap tak terhingga oleh sebagian orang juga tidak akan kekal. Sebagai umat manusia, hendaknya lebih mempertebal iman dan takwa kepada Allah, meskipun kita bisa menyelesaikan sesuatu masalah dengan jalan pikiran kita tetapi pemikiran kita terbatas. Pemikiran manusia hanya mencapai sedikit dari bukti kekuasaan Allah. Keempat, konsep geometri dalam Al-Qur’an Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari bentuk, benda dan karakteristiknya. Ayat yang mengandung korelasi dengan geometri adalah surah al-Hajj ayat 29 ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ Artinya “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah.” Ayat ini menjelaskan tentang hubungan thawaf dengan ka’bah. Thawaf adalah salah satu rukun haji dengan berjalan mengelilingi bentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Thawaf ini mempunyai korelasi dengan geometri yang membahas tentang berjalan mengelilingi ka’bah. Dalam geometri, lingkaran memiliki rumus luas atau keliling lingkaran yang selalu digunakan disebut phi yang besarnya mendekati 22/7 atau 3,14. Angka 22 dan 7 memiliki korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah surah ke-22 dan thawaf membentuk lingkaran dengan mengelilingi sebanyak tujuh kali. Editor Yahya FR Katakunci: ilmu; Peran Matematika,, peradaban Islam.. PENDAHULUAN Ilmu merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Banyak ayat-ayat Alquran dan hadits Nabi yang menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu. Dalam Q.S. Al-Alaq (96) ayat 1 - 5 Allah telah berfirman yang artinya "bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan".
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan logika matematika teriintegrasi dengan nilai-nilai akhlak. Nilai akhlak dalam penelitian ini menitikberatkan pada akhlak kepada Allah dan akhlak pribadi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki fungsi utama penciptaan yaitu sebagai hamba akhlak kepada Allah dan sebagai khalifah akhlak terhadap pribadi. Ketika kedua akhlak tersebut terimpelentasikan dalam kehidupan maka diharapkan dunia pendidikan akan mampu melahirkan generasi yang diharapkan oleh Undang-undang. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terdapat ayat-ayat dalam juz 30 bermuatan logika matematika seperti negasi, konjungsi, disjungsi dan implikasi yang berkaitan dengan nilai-nilai akhlak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai akhlak yang terintegrasi dalam logika matematika pada ayat-ayat dalam juz 30 adalah taqwa, khauf, syukur, muroqobah, shidiq, amanah, istiqomah, iffah, mujahadah, tawadlu’, dan sabar. Hasil penelitian ini bisa diimplementasikan dalam pembelajaran matematika yang terintegrasi sebagai salah satu upaya penanaman akhlak/karakter pada Kunci Integrasi, Logika Matematika, Nilai Akhlak To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... [6] Mathematics is essential because it can help children's ability to think logically to sort out right and wrong Islamic norms. [4][26] [27] The first Islamic value-based mathematics learning indicator is the existence of an honest or Siddiq attitude. Being honest in this case is that students cannot blame a theorem or definition that has been proven correct to reach the answer to the desired calculation. ...... Mathematics is based on consistency and systematics in solving every problem. [27] The following Islamic value in learning Mathematics is self-confidence. Students are required to be confident when solving problems so that they do not need to look for the truth of answers from other friends. ...... The concept of conjunctions in mathematical logic also aligns with the istiqomah principle stated in Surah Al Bayyinah verse 5, so we are always istiqomah in carrying out God's commands. [27] Then, 15% of the articles show that Islamic-based Mathematics learning contains self-confidence. Confidence will encourage students to believe in the truth of their answers, so they will not see other friends' responses when working on questions. ...Nailil HikmahArghob Khofya HaqiqiBahan ajar matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman akan lebih menarik bagi siswa. Pasalnya dengan pengintegrasian tersebut, siswa akan mengetahui bahwa matematika berkaitan dengan nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul electornic module matematika terintegrasi nilai-nilai Islam berbasis pendekatan saintifik pada materi bentuk aljabar yang valid dan menarik. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan Research and Development menggunakan model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar angket validasi dan angket respon kemenarikan peserta didik terhadap produk. E-modul matematika ini divalidasi oleh para ahli yaitu ahli materi dengan perolehan nilai rata-rata akhir 3,8 , ahli agama 3,9 dan ahli media 3,5. Ketiga hasil validasi tersebut masuk pada kriteria “Valid”. Sedangkan uji respon terdapat dua kali pengujian yaitu uji kelompok kecil dengan perolehan rata-rata 3,27 dan uji kelompok lapangan 3,30. Kedua hasil uji respon tersebut masuk pada kriteria “Sangat Menarik”. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa produk e-modul matematika ini valid, menarik dan dapat digunakan untuk pembelajaran adalah sebagai berikut 1Dalam Al-Qurdalam Al-Qur"an adalah sebagai berikut 1Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro DepdiknasDepartemen AgamaDepartemen Agama RI. 2011. Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro Depdiknas, 2006, Undang Undang No 3 2003, Sistem Pendidikan NasionalMarzukiMarzuki. 2017. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta Sinar Grafika OffsetRinaldi MunirRinaldi Munir. 2009. Matematika Diskrit.. Bandung Informatika Salafudin. 2015.Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka PelajarYunahar IlyasYunahar Ilyas. 2009. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Tentangmencari ilmu, salah satu ulama termahsyur Imam Syafi'I dengan nama asli Muhammad bin Idris mengatakan beberapa nasehatnya tentang sebuah ilmu yaitu: " Ilmu bagaikan binatang buruan, sedangkan pena adalah pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.". "Alangkah bodohnya jika kamu mendapatkan binatang buruan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum memahami apa itu integrasi, terlebih dahulu kita harus paham apa hakikat ilmu secara umum. Secara singkat, ilmu didefinisikan sebagai terorganisasinya pengentahuan. Pada umumnya pengetahuan diartikan sebagai keseluruhan atau segala sesuatu yang dapat diterima oleh indra umum adalah ilmu yang diperoleh atau dicapai dengan melalui akal pikiran manusia semata. Al-Ghazali membagi ilmu-ilmu umum menjadi beberapa kategori ilmu, diantaranya ilmu Matematika, ilmu Alam atau ilmu Fisiska, ilmu Logika, ilmu mengenai wujud di luar Alam atau metafisika. Berdasarkan kategori tersebut dapat dilihat baha ilmu umum lebih identic dengan ilmu agama dalam dunia akademik memiliki kata yang serupa dengan “Islamic sciences”. Setidaknya ilmu-ilmu agama sebagai “Islamic sciences” dimaknai dalam dua perspektif. Yaitu dalam perspektif filosofis dan perspektif tradisi atau kesejarahan. Dalam perspektif tradisi atau kesejarahan berdiri para akademikus dan pemikir Barat dan sebagian kecil akademikus muslim memaknai ilmu-ilmu keislaman merupakan ilmu-ilmu yang berkembang ditengah tradisi umat islam, sebgaimana yang kita kenal seperti Hadits, Fiqh, Tafsir, Tasawuf, Kalam, dan lain sebgainya. Integrasi ilmu merupakan gabungan struktur ilmu. Integrasi ilmu dapat dikatakan sikap kompetisi atau profesionalisme mengenai satu keilmuan yang sifatnya duniawi dalam bidang tertentu yang dibangun dengan pondasi kesadarn kesadaran ketuhanan akan tumbuh melalui pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Islam. Singktanya, integrasi ilmu merupakan penguasaan sains dan teknologi yang digabungkan dengan ilmu-ilmu Islam. Menurut KBBI, “Matematika adlah ilmu yang berkaitan dnegan bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan atau ilmu hitung”. Matematika merupakan cabang dari ilmu sains yang terorganisir secara sistematis dan merupakan ilmu yang digunakan untuk mengembangkan cara merupakan bidang diantara dua garis yang bertemu pada suatu titik. Sudut dibagi menjadi empat macam, yaitu sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, dan sudut lurus. Di dalam sudut terdapat istilah sudut istimewa, sudut istimewa adalah sudut yang nilai perbandingan trigonometrinya ditentukan nilainya tanpa perhitungan kalkulator. Diantara sudut-sudut istimewa antara lain 0°, 30°, 45°, 60°, 90°, 120°, 135°, 150°, 180°.Penggambaran sudut dapat dilihat dari peristiwa gerhana pada saat bulan, matahari dan bumi sejajar maka akan menghasilkan bertemunya dua sinar yang memiliki titik akhir. Dapat dilihat dari beberapa penjelasan ayat Al-Qur’an diantaranya QS. Ar-Rahman 5, QS. Al-Anbiya 33, QS. Ar-Ra’ad 2, QS. Yaasin 38, QS. Yyasin 40. Kumpulan ayat tersebut menjelaskan bahwasudut beserta satuannya sudah ada ketetapannya didalam Al-Qur’an sejak dahulu. Dimana matahari berputar mengelilingi bumu, bulan berputar mengelilingi bumi, yang semuanya sudah dijelaskan oleh Allah dalm Al-Qur’an. Peredarannya mulai dari bulan baru sampai hingga bulan penury adalah sebesar 180° dan dari bulan penuh menjadi bulan mati adalah sebesar 360°. Berikut merupakan beberapa kajian mengenai sudut-sudut istimewaSudut 0°Sudut 0° merupakan sudut yang nilai derajatnya paling kecil, sudut 0° terjadi apabila kaki-kaki sudut yang dimiliki saling berhimpit, akibatnya daerah sudutnya tidak terbentuk atau hanya berupa sebuah titik. Dijelaskan dalam QS. Al-Mursalat 38-39 yang artinya ” Dan apabila dikatakan kepada mereka "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'[1543], kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. “QS. AL-Mursalat 38-39 dan juga dijelaskan dalam QS. Al-Maa’un 4-5 yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.”QS. AL-Maa’un5Dari ayat tersebut dapat diambil hikmah bahwa ketika suatu kebaikan yang seharusnya dilaksanakan akan tetapi tidak dilaksanakan maka tidak ada nilai kebaikan di dalamnya nol derajat, dari kedua surah tersebut menjelaskan orang yang melalaikan shalat maka ia akan celaka dan rendah derajatnya. Kata “rendah derajat” berhubungan dengan nilai dari sudut istimewa yang paling rendah, yakni nol derajat. Dari contoh tersebut dapat diambil hikmah bahwa sebagai hamba Allah sudah seharusnya kita tidak lalai dalam menjalankan perintah-Nya. Dengan kita menjalankan perintah-Nya maka Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya di 30°Sudut 30° merupakan sudut yang menduduki urutan kedua dari sudut istimewa. Sudut 30° masuk dalam kategori sudut lancip. Sudut 30° berhubungan dengan ayat Al-Qur’an pada QS. A-Ruum yang merupakan surah urutan ke-30 . dalam surah Ar-Ruum menjelaskan petunjuk arah menuju sebuah wilayah yang tepatnya adalah kerajaan Romawi. hal tersebut telah dikaji dan manghasilkan keterkaitan surah Ar-Ruum dengan pusat kekuasaan Romawi membentuk sudut yang besarnya adalah 30°.Sudut 45°Sudut 45° termasuk dalam kategori sudut lancip. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada gerakan shalat yakni sujud. Sesuai dengan penjelasana hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwa ada beberapa anggota badan yang wajib menempel pada lantai, diantaranya kedua kaki, kedua lutut, kedua tangan, kening, dan dipraktekkan gerakan suduj tersebut membentuk sebuah sudut yang besranya adalah 45°. Terdapat nilai pelajaran yang bisa diambil bahwa dengan bersujud kita dapat mendekatkan diri kepada Allah 60°Sudut 60° memiliki hubungan dengan bangun datar yakni segitiga sama sisi yang sudutnya sama besar yaitu 60°. Segitiga sama sisi terbentuk dari hubungan antara sudut satu dan sudut dua yang letaknya sejajar yang dihubungkan oleh dua garis yang panjangnya QS. Al-Fajr 30 terdapat kata syaf’I dan watr tang artinya genap dan ganjil. Jika dihubungkan, ayat tersebut menggambarkan bentuk segitiga sama sisi dengan 1 puncak dan memiliki 2 sisis yang sama segitiga sama sisi tersebut juga berkaitan dengan QS. An-Nisa 36 dan QS. An-Nisa 59 yang menjelaskan bahwa kedudukan yang ganjil adalah Allah dan kita tetap harus menghormati kedua orang tua kita. Seperti perintah dalam QS. Maryam 90°Sudut 90° merupaka sudut yang bentuknya siku-siku. Digambarkan lagi sudut 90° dalam kehidupan sehari-hari berupa gerakan shalat, yakni ruku’. Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan imam Muslim bahwa cara melakukan ruku’ yang benar adalah posisi kepala dan punggung rata, dan diibaratkan jika kita meletakkan air didalam wadah diatas punggung orang yang ruku’ maka wada tersebut tidak jatuh, dan air dalam wadah tersebut tidak tumpah. Jika dipraktekkan posisi ruku’ tersebut menggambarkan sudt istimewa yang besarnya adalah 90°. Apabila kita melakukan ruku’ dengan benar akan mempunyai dampak positif yang dapat menyehatkan tubuh hubungan-hubungan sudut diatas diperoleh beberapa wacana pengetahuan. Al-Qur’an merupakan salah satu kunci yang dijadikan teori dilakukannya penelitian yang memiliki makna sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi ini. Kita sebgai manusia hendaknya selalu bersyukur kepada Allah, dan mengimplementasikan rasa syukur tersebut tidak hanya dari hati dan ucapan, namun juga dari perbuatan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN Oleh Nurul Syifa Azzahra* Bismillâhi Walhamdulillâhi wash-shalâtu wassalâmu ala rasûlillâh, Penyebutan ilmu matematika secara khsusus dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tersurat, namun disebutkan secara tersirat. Sebagaimana penyebutan bilangan-bilangan angka yang merupakan sebuah dasar dari matematika. Penyebutan angka-angka ini menunjukkan perhatian al-Qur’an terhadap bidang ilmu, khususnya matematika. Juga bukanlah secara kebetulan atau asal bunyi. Semuanya telah ditetapkan dengan komposisi yang jelas dan akurat. Tidak ada kesalahan sedikitpun. “Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”. Al-Baqarah [2] 2. Al-Qur’an ini mencakup segala tata aturan kehidupan, dan selalu dijadikan hujjah bagi segala hal yang berkaitan dengan ibadah ataupun yang lainnya. Al-Qur’an yang tiada keraguan didalamnya adalah petunjuk bagi manusia khususnya mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah l. Al Qur’an sebuah kitab suci agama Islam sebagai sumber pokok ajaran agama. Dengan demikian al-Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi setiap insan untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan hidup dunia dan akhirat. Sumber Ilmu Dalam al-Qur’an terdapat pentunjuk bagaimana manusia cara memperoleh ilmu pengetahuan. Ditemukan banyak ayat yang memberi isyarat kebenaran ilmu pengetahuan dan hakikat ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu ada dua sumber, yaitu pertama ayat al-Matluwah yang dapat dibaca yakni al-Qur’an dan kedua ayat al-Majluwah yang dapat dilihat yakni alam semesta. Keduanya bersumber dari Allah l ayat al-Matluwah adalah firmannya dan ayat al-Majluwah adalah ciptaannya. Inilah hakikat ilmu pegetahuan yang tak terbatas. Al-Qur’an dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung, sebagaimana diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Allah l memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan para Nabi dan Rasul melalui proses pembelajaran dan aktualisasi potensi akal dan qalbu serta indera yang telah Allah l anugerahkan kepada manusia sejak lahir. Maka ilmu pengetahuan hendaknya di abadikan untuk Allah l, yaitu ketika seseorang yang berilmu maka seharusnya semakin bertambah ilmunya semakin bertambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah l. Banyak ayat-ayat al-Qur’an memberikan petunjuk dan dorongan agar manusia menggunakan akal pikiran, hati, indera mata, telinga untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Hakikat ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an adalah rangkaian aktivitas manusia dengan prosedur ilmiah baik melalui pengamatan, penalaran, maupun intuisi, serta mengandung nilai-nilai logika, estetika, hikmah, rahmah dan petunjuk bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di kemudian hari. al-Qur’an banyak mengandung nilai-nilai empirik serta isyarat yang diberikan pengetahuan baik melalui ayat-ayat tertulis yaitu al-Qur’an, maupun ayat-ayat yang terbentang luas dialam semesta beserta isinya. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Allah l telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an. Manusia hanya tinggal menggali dan mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada. Antara ilmu pengetahuan dan al-Qur’an terdapat kaitan erat. Akan tetapi keterkaitan antara keduanya disesuaikan dengan porsi yang sesuai. Al-Qur’an ini digunakan untuk mengembangkan matematika, misalnya dalam al-Qur’an terdapat bahwa al-Qur’an berbicara mengenai kelompok, golongan, atau kumpulan. Dalam al-Qur’an surat Fathir [35] 1 dan surat An-Nur [24] 45. Berdasarkan dua ayat tersebut terdapat dua konsep yang terkandung di dalamnya dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Pertama, konsep mengenai kelompok atau kumpulan objek-objek dengan sifat tertentu yang disebut dengan himpunan. Kedua, konsep bilangan yang dalam masing-masing ayat tersebut dinyatakan dalam banyak sayap dan banyak kaki. Itu merupakan konsep yang berkaitan dengan himpunan. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang terdefinisi dengan jelas.[1] Keajaiban Statistik Al-Qur’an sendiri telah memberikan bukti konkret tentang statistika. Dalam al-Qur’an terdapat keajaiban statistik statistical miracle dalam penyebutan kata. Dalam masalah mengumpulkan data matematika yaitu mencatat atau membukukan data, al-Qur’an juga membicarakannya.[2] Matematika digunakan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah l yang termuat dalam al-Qur’an. Sebagai contoh, Matematika digunakan dalam konteks fikih, yaitu penentuan ukuran dua kulah, shalat, puasa, zakat, haji, dan pembagian harta waris faraid. Matematikawan Muslim terdahulu mempelajari Matematika terutama untuk masalah faraid, pembuatan kalender, penentuan arah kiblat, perhitungan waktu shalat, penentuan nilai zakat, dan untuk muamalah lainnya. Matematika diajarkan dengan tujuan untuk digunakan dalam melaksanakan tugas penghambaan sekaligus tugas kekhalifahan. Matematika diajarkan dalam rangka mengembangkan potensi intelektual sekaligus potensi spiritual. Penyebutan اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ apakah tidak berpikir, اَفَلاَ تَعْقِلُونَ apakah tidak bernalar, dan اَفَلاَ تَذَكَّرُوْنَ apakah tidak belajar mendorong manusia untuk mengembangkan potensi intelektualnya. Potensi intelektual tidak cukup karena al-Qur’an juga menyebutkan potensi spiritual untuk dikembangkan, misalnya pada Ali Imrân [3] 13, al-A’râf [7] 179, dan al-Hajj [22] 46. Otak head/kognitif dan hati heart/afektif dikembangkan melalui pembelajaran Matematika untuk menghasilkan amal saleh hand/psikomotorik. Matematika dan Kandungan Nilai-Nilai al-Qur’an Matematika dikaitkan dengan kandungan nilai-nilai al-Qur’an. Matematika dilandasi nilai-nilai al-Qur’an untuk mengembangkan akhlaqul karimah dalam rangka mencipta manusia menjadi khairaummah yang diliputi amilushshalihah. Nilai-nilai al-Qur’an diinternalisasi melalui Matematika. Kajian terkait internalisasi nilai Islami dalam Matematika telah dilakukan. Dilakukan internalisasi nilai-nilai al-Qur’an melalui materi aljabar. Strategi internalisasi yang dilakukan adalah; infusi menekankan aspek nilai al-Qur’an yang ada dalam materi, analogi melakukan analogi nilai kebaikan, uswah hasanah menunjukkan perilaku yang patut dicontoh terkait matematika misalnya kejujuran, kesungguhan, ketepatan, ketaatan, dan ketelitian.[3] Matematika merupakan ilmu yang berkembang sehingga pada zaman dahulu hanya ditemukan dasar-dasarnya saja tidak seperti zaman sekarang. Sejarah Matematika juga tidak banyak orang yang tahu sehingga sebagian orang menganggap Matematika bukan ilmu yang harus dipelajari oleh umat Islam, padahal pada masa kejayaan Islam, Matematika merupakan kajian yang sangat penting. Mengenai sejarah Matematika dapat dilihat bahwa para ilmuwan Muslim ikut berkontribusi dalam mempelajari dan mengembangkan Matematika. Salah satu ilmuwan yang paling terkenal adalah Al-Khawarizmi, ia dijuluki dengan gelar “bapak Aljabar” karena dia menemukan dasar Matematika dengan konsep yang mudah, penemu angka nol, dan penemu ilmu tertinggi dalam Matematika yaitu logaritma. Matematika termasuk ilmu yang datang dari Allah l. Dalam al-Qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukkan Matematika, yaitu mengenai bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional. Matematika sangat bermanfaat karena dapat membantu manusia dalam beribadah, yaitu salat, zikir, dan masalah faraid. al-Qur’an banyak menunjukkan fenomena “ketelitian” dan bukti untuk semua makhluk cerdas di alam semesta. Bukti bahwa al-Qur’an tidak tercampur oleh keinginan manusia. Sifat manusia dari Nabi Muhammad n tidak dapat menginterfensi al-Qur’an. Wa Allâhu a’lam bi ash shawwâb.[] Mutiara Hikmah Dari Ibnu Mas’ud a, Rasulullah n bersabda, إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ، فَمَنْ أَعْطَاهُ اللهُ الدِّينَ، فَقَدْ أَحَبَّه. ”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada hamba yang Dia cintai dan yang tidak Dia cintai. Namun Allah tidak memberi ilmu agama kecuali kepada orang yang Dia cintai. Karena itu, siapa yang Allah beri ilmu agama, berarti Allah mencintainya.” Ahmad 3672, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 34545 Marâji’ * Mahasiswi Prodi Ilmu Kimia FMIPA [1] Bush & Young, 1873 2 Buku Digital [2] Salah satunya disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Kahfi [18] 49 [3] Abdussakir dan Rosimanidar. Model integrasi Matematika dan Alquran serta praktik pembelajarannya. Buku Digital File lengkapnya dapat di wonload pada link berikut ini.